Irashaimasen Ojyaku-sama............. Wild Pokemon in Route 67............. Get Chance and Luck............. Carbon Body, Carbon Heart Inside............. Eat More Banana............. blizzard storm in route 113

Senin, Oktober 22, 2012

Doa Yang selalu Terkabul : “Aisyah dan Malaikat Suara.”



Dikisahkan pada suatu hari, hiduplah seorang wanita bernama Aisyah. Dia begitu percaya bahwa dia adalah salah seorang dari sekian banyak orang yang selalu diijabah doanya oleh Allah SWT.
     Hari itu Aisyah di’tembak’ oleh seorang lelaki. Dan sesampainya rumah, Aisyah pun berdoa:
     “Ya Allah, ijabahlah setiap doa hamba-Mu ini, hamba mohon… Semoga hamba bisa tahu apa yang sedang dilakukan lelaki itu sekarang.”
     Allah pun mengijabah doa Aisyah.
     Jam menunjukan pukul 12 malam, dan atas izin Allah SWT, ruh dari dalam tubuh Aisyah ditarik keluar dan dibawa ke sebuah kontrakan.
     Aisyah berkata:
     “Mungkin di sini lelaki itu tinggal, tapi bagaimana saya bisa masuk, pintunya dikunci.”
     Lalu Aisyah kembali berdoa:
     “Ya Allah, berilah kemudahan pada hamba-Mu ini.”
     Dan seketika itu juga, atas izin Allah, dibuat ruh Aisyah menjadi tembus ruang dan pandang. Ruhnya sekarang dapat menembus benda padat dan menjadi transparan.
     Lalu Aisyah pun masuk ke dalam kontrakan tersebut. Didapatinya sesosok lelaki yang tengah terbaring di atas pembaringannya. Dan itulah lelaki yang dicari oleh Aisyah.
     Aisyah berkata:
     “oh, jadi di sini dia tinggal.” Sambil berkeliling melihat-lihat seisi kontrakan yang lebih pas bila disebut kamar tersebut.
     Pandangannya terpaku pada 2 buah bingkai yang terpajang di atas meja belajar. Dan Aisyah begitu terkejut melihat foto yang terpajang di dalamnya. Foto itu adalah foto Aisyah sendiri. Dan di bingkai yang satunya lagi terdapat foto wanita lain, wanita yang tidak kalah cantiknya.
     Aisyah pun penasaran, siapa wanita yang ada di bingkai tersebut.
     Aisyah kembali berdoa:
     “Ya Allah, tunjukan hamba rahasia ini.”
     Lalu tak lama setelahnya, masuklah sesosok ruh yang mirip dengan wanita yang ada di foto yang satunya.
     Aisyah terkejut, seraya bertanya:
     “Assalamu’alaikum, afwan akhi, boleh saya tahu siapa anti?”
     Namun wanita itu tidak berkata sepatah kata pun, malah bersikap acuh. Dan hanya terpaku melihaht sesosok lelaki yang terbaring disana.
     Aisyahpun mengerti, bahwa ruhnya dan ruh wanita itu seharusnya tidak bisa saling berinteraksi, namun atas izin Allah SWT, ruh Aisya dapat melihat ruh yang lain.
     Tersentak kedua wanita itu mendengar suara lelaki yang sedang tertidur tersebut:
     “Ais, Aisyah…”
     Muka Aisyah memerah.
     Sedang muka wanita yang satunya menjadi mengkerut dan bingung.
     Aisyah berfikir:
     “Sepertinya dia hanya mengigau.”
     Sekektika itu pula, mata lelaki itu terbuka.
     Seperti terkejut, lelaki itu bangun dan terduduk dari pembaringannya seraya berkata:
     “Astaghfirullah… Apa yang baru saya katakan, jikalau terdengar tetangga, dapat menimbulkan fitnah nantinya.”
     Aisyah menjadi kagum dengan lelaki yang ‘menembak’nya itu.
     Lelaki itupun berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Ia berwudhu. Lalu shalat.
     Bertambah rasa kagum Aisyah.
     Setelah lelaki itu menyelesaikan shalatnya, lelaki itu bermunajat kepada Allah:
     Aisyah mendengarkan dengan seksama.
     “Ya Allah, tunjukan hamba jalan yang benar Ya Allah, berilah hamba kemudahan Ya Allah, berikan hamba yang terbaik atas kehendak-Mu, Ya Allah…”
     Setelah itu lelaki itu pun terdiam.
     Aisyah memandang raut muka leleaki itu dalam-dalam. Sepertinya dia masih berdoa, pikirnya. Hanya saja, dia hanya berbicara dalam hati.
     Aisyah begitu penasaran doa apa yang lelaki tersebut panjatkan dipikirannya sampai tak mengeluarkan suara, apakah dia sangat-sangat takut jikalau doa tersebut terdengar oleh orang lain? Aisyah begitu amat penasaran, dan dia pun berdoa:
     “Ya Allah, izinkan hamba-Mu ini mengetahuinya ya Allah.”
     Kuping Aisyah tiba-tiba saja terasa sejuk. Didapatinya suara yang sangat indah melantunkan doa dengan sangat syahdu.
     “Suara ini, mungkinkah ini suara lelaki ini? Tidak ini bukan suaranya, ini, suara yang ada di dalam pikirannya.”
     Para pembaca sekalian, pernahkah anda membaca komik seperti doraemon atau shinchan? Ya benar, suara yang didengarkan Aisyah sekarang adalah suara yang ada di dalam pikiran setiap manusia, bisa suara siapa saja. Contohnya saat kita membaca kata-kata yang diucapkan doraemon di komik, bila kita cukup fokus dalam membacanya maka suara doraemon lah yang keluar, betul?
     Lelaki itu terus berdoa meminta kemudahan dalam memilih pasangan, dia ber-curhat dengan Allah tentang bagaimana cantiknya wajah kedua mahluk ciptaan-Nya tersebut. Lelaki itu memuji dan memuji dan memuji sampai membuat muka kedua wanita itu memerah.
     “kenapa dia juga bisa dengar, ya?” Aisyah baru tersadar akan satu hal yang penting.
     “sepertinya setiap saat aku meminta, dia selalu mendapat apa yang aku pinta juga. Tak apalah. Setidaknya aku masih selangkah didepannya, aku bisa melihatnya, dia kan tidak.”
     Pikiran lelaki itu terus tanpa henti berbicara, lalu seketika terdiam. Pikiranya tidak berbicara lagi, bukan, Lelaki ini yang tidak berpikir lagi.
     “dia kelihatannya begitu tenang dan damai. Ya Allah tunjukkan hamba-Mu ini jalan yang terbaik.”
     Tiba-tiba kuping Aisyah kembali mendengar suara, suara yang begitu lembut. Sangat amat lembut, lebih dari yang didengarkannya di pikiran lelaki tersebut tadi. Ini suara hatinya.
     Hampir tidak percaya rasanya mendengar suara ini benar-benar ada di dunia ini. Dan ketika Aisyah mencoba mendengarkan dengan seksama bait demi bait yang terkandung di dalam suara itu, subahanallah, indah sekali tak bisa terlukiskan betapa indah artinya. Suara itu memuji lebih dalam tentang mereka berdua, dengan gaya bahasa yang tak pernah didengar manusia manapun di dunia ini. Aisyah tercengang, terpana mendengarnya. Perempuan di sebelah Aisyah terjatuh dan terduduk. Sepertinya kakinya tidak kuasa lagi menopang tubuhnya. Dia kelihatan amat lemah, mukanya merah padam dan air matanya terus mengalir. Aisyah melihatnya dengan sangat pengertian. Dia tahu apa yang dirasakan wanita itu sekarang, karena dia juga ternyata berada pada posisi yang sama dengan wanita itu.
     Wanita ini lalu berdiri dan berlari keluar, Aisyah masih terpana dengan suara yang terus mengalir di telinganya.
     “Lelaki ini terlihat sangat damai, wajahnya begitu selaras dengan hatinya.” Kata Aisyah.
     Aisyah benar-benar jatuh hati sekarang. Dia benar-benar berhadapan dengan seorang malaikat. Malaikat hatinya.
     Mereka berdua lalu dikejutkan dengan suara handphone yang bordering pelan. Lelaki itu segera mengambilnya, lalu mukanya terlihat amat terkejut.
     “Assalamu’alaikum, Aminah? Ini benar Aminah?” kata lelaki tersebut.
     Aisyah bingung, siapa itu Aminah? Kenapa dia menelpon malam-malam begini.
     Dari dalam handpone terdengar suara perempuan yang terisak-isak, sepertinya dia menangis. Dengan terus terisak dengan suara yang berat wanita itu berkata:
     “Mas Wahyu, Aminah siap mas, hiks hiks, Aminah yakin mas Wahyu adalah orangnya, Aminah tahu mas.” Katanya dan lalu terisak-isak kembali.
     “Apa ini, apa yang terjadi?” Aisyah kelihatannya amat terkejut dan marah.
     “Alhamdulillah, Allah telah menjawab doa kita ya, Aminah. InsyaAllah besok, mas akan dating melamar. Tapi, apa kamu yakin, meningat sudah sete… ”lalu suaranya samar-samar meredup, Aisyah tidak bisa lagi mendengarkan.
     Aisyah ditarik keluar dan berada di tempat semula, di rumahnya. Dia berteriak dan langsung tersungkur ke tanah. Hatinya telah hancur berkeping-keping. Lelaki yang baru dikenalnya dan sudah terlanjur dicintainya sekarang hanyalah angan-angan mimpi yang tak akan terwujud.
     “Wanita itu, dia pasti Aminah. Pasti, pasti, pasti,,,,”
     Memiliki kelebihan doa yang selalu terkabul bukan berati semua akan berjalan seperti yang kita inginkan. Bahkan seekor Lebah saja, mendatangi bunga, hanya untuk mengambil madu…
The End
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar