Irashaimasen Ojyaku-sama............. Wild Pokemon in Route 67............. Get Chance and Luck............. Carbon Body, Carbon Heart Inside............. Eat More Banana............. blizzard storm in route 113

Senin, Oktober 22, 2012

Doa Yang Selalu Terkabul : “Ketimun Budi”



    
     Para pembaca Doa Yang Selalu Terkabul Series, mungkin para pembaca sekalian tidak begitu mengerti dengan cara berpikir dan maksud dari cerita “Aisyah dan Malaikat Suara”. Jadi saya disini mencoba menjelaskan dengan cerita yang lebih ringan. Semoga para pembaca sekalian menangkap maksud dari cerita ini.
     Budi bukanlah seorang yang kaya. Dia hanya seorang anak petani ketimun yang miskin. Tapi Budi dianugerahi sebuah kemampuan yang tidak biasa, yang hanya sedikit orang di dunia ini miliki. Yaitu doa yang selalu dikabulkan.
     Budi bersekolah di SD yang cukup jauh dari rumahnya. Semua berjalan seperti kehidupan sorang anak petani biasa, hingga suatu saat.
     SD tempat Budi bersekolah mengadakan jalan-jalan sebagai tanda syukuran atas prestasi sekolah yang naik. Semua murid akan dibawa menginap di hutan atau yang biasa disebut camping. Tapi tempat campingnya benar-benar elite, karena disana tidak perlu takut kehabisan makanan. Yang penting bawa uang yang cukup.
     Semua murid diwajibkan untuk membawa uang untuk keperluan makan, lalu Budi…
     Hari saat Budi berangkat, orang tuanya tidak memberikannya bekal uang sepeser pun. Budi hanya diberikan sekarung ketimun.
     “nak, bapak belum dapat uang. Bawa saja ketimun ini, ini ketimun yang sama seperti yang kita makan sehari-hari, jadi tidak masalah, kan?”
     Budi sebenarnya sangat kesal, dia sebenarnya tahu maksud Ayahnya. Ayahnya sebenarnya menyuruhnya untuk menukar ketimun-ketimun ini dengan makanan disana.
     Memangnya ada yang mau menukar makanan dengan ketimun, katanya dalam hati. Dia tidak sampai hati mengeluarkan kata-kata itu, karena dia juga hidup pada posisi yang sama dengan orang tuanya.
     Budi pasrah dan hanya berdoa :
     “Ya Allah, semoga semua orang senang dengan ketimun-ketimun yang saya bawa ini. Semoga ini menjadi penolong buat saya disana.”
     Budi berangkat, begitu juga dengan semua rombongan kelasnya. Mereka naik minibus dan melewati banyak jalan yang cukup berbahaya, sampai akhirnya…
     Budi terbangun, kepalanya berdarah, teman-teman yang lain masih ada yang belum sadarkan diri. Budi menatap langit, langit sepertinya makin tinggi, makin jauh, jauuuuh sekali.
     1 minibus terjun kedalam jurang di sekitar tebing-tebing di tengah hutan. Sang Supir sepertinya sudah meninggal tepat sebelum minibus ini terjun, dia Over Dosis minuman penambah energi.
     Mereka semua bingung, tidak bisa mencari jalan keluar ataupun meminta bantuan. Maereka juga tidak punya makanan, hanya uang. Satu-satunya cadangan makanan yang mereka punya hanyalah sekarung ketimun milik Budi.
Mereka semua meminta dengan memelas agar diberikan ketimun. Budi merasa biasa saja, dia bahkan senang bahwa semua orang disini menghargai dan menyukai ketimun-ketimun dari kebunnya. Budi dianggap sebagai pahlawan oleh orang-orang disekitarnya sekarang. Doanya terkabul…
The End
Tapi mereka semua meninggal dihari ke-16 ditempat itu.

1 komentar:

  1. nah gini dong, jadi ngerti ceritanya

    wah bagus juga ni gan, recommend deh hehe

    BalasHapus